BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Sejumlah kawasan di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, masih terendam banjir. <br /> <br />Tim sukarelawan menyusuri banjir untuk memberikan bantuan. Namun terbatasnya daya jangkau perahu karet membuat penyaluran bantuan terbatas. <br /> <br />Penyaluran bantuan ini dilakukan tim sukarelawan dari gabungan sejumlah mahasiswa pencinta alam bersama Organisasi Arung Jeram Indonesia Kalimantan Selatan. <br /> <br />Tim gabungan sukarelawan ini menyusuri sepanjang desa Sungai Arfat hingga Desa Malih-Malih, Kecamatan Karang Intan, Rabu siang. <br /> <br />Terputusnya akses jalan karena air yang masih tinggi, membuat para sukarelawan memilih memberikan bantuan langsung ke daerah daerah yang sulit dijangkau. <br /> <br />Bantuan logistik dan pakaian diberikan kepada beberapa warga yang bertahan di rumah mereka. <br /> <br />Minimnya sarana perahu karet, khususnya perahu karet bermesin, membuat para sukarelawan ini mengaku kesulitan membagikan logistik kepada warga yang terisolasi. <br /> <br />Pihak sukarelawan juga menyayangkan pemerintah daerah yang belum maksimal mendistribusikan bantuan ke daerah terisolasi. <br /> <br />Sementara di Martapura, Kalimantan Selatan, ratusan pengungsi di Masjid Al Karomah, mulai mengeluh sakit. <br /> <br /> <br />Sedikitnya 200 orang pengungsi mendatangi posko kesehatan, setiap hari. Umumnya mereka mengeluh pusing, diare, batuk, dan alergi. <br /> <br />Saat ini, tercatat, lebih dari dua ribu korban banjir mengungsi di Masjid Al Karomah. <br /> <br />Mereka masih membutuhkan bantuan pakaian, selimut, dan alas tidur yang layak. <br /> <br /> <br /> <br />