JAKARTA, KOMPAS.TV - Pedagang daging sapi di Jabodatebek berencana mogok berjualan selama 3 hari. Mereka memprotes harga daging sapi yang melonjak di rumah pemotongan hewan. <br /> <br />Tak ada aktivitas penjual dan pembeli di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat. <br /> <br />Tak ada daging sapi yang dijual di los-los. Pedagang memilih tidur di lapak tempat mereka biasanya menjajakan daging sapi. <br /> <br />Para pedagang meyakini, berjualan pun akan sia-sia, karena tak akan ada pembeli saat harga daging sapi begitu mahal. <br /> <br />Di sini, daging dijual dengan harga Rp 130.000, naik dari sebelumnya Rp 85.000 per kilogram. <br /> <br />Di banten, masih ada pedagang memilih berjualan meski jumlahnya lebih sedikit dibanding pedagang yang memilih untuk stop berjualan. <br /> <br />Para pembeli pun memilih untuk tak membeli daging sapi yang kini dijual di harga Rp 140.000 per kilogram. <br /> <br />Ada beberapa faktor yang membuat harga daging sapi. Pertama, perbaikan ekonomi di Tiongkok membuat mereka mulai kembali mengimpor daging sapi dari negara yang sama dengan Indonesia. <br /> <br />Ditambah kurs Australia yang digunakan sebagai acuan harga, sedang naik. <br /> <br />Pemerintah pun membuka pintu dialog dengan para pedagang, agar masalah ini bisa segera diselesaikan. <br /> <br />Berdasar data pusat informasi harga pangan strategis nasional, per 20 Januari daging sapi dijual berkisar Rp 112.000 an hingga Rp 123.000 an, tergantung kualitasnya. Dengan rata-rata harga Rp 119.000 - Rp 200 per kilogram. <br /> <br /> <br /> <br />
