JAKARTA, KOMPAS.TV - Fenomena pusaran angin besar seperti tornado, kemarin petang terjadi di Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah. <br /> <br />Pusaran angin badai ini sempat menyebabkan warga panik. <br /> <br />BMKG menyebut, fenomena alam tersebut bukan puting beliung, namun waterspout, atau belalai air. <br /> <br />Kepada Kompas.com, Kabid Diserminasi Iklim dan Kualitas Udara, BMKG, Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, jika terjadi di perairan dinamakan waterspout. <br /> <br />Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, LAPAN menjelaskan, perbedaan mendasar, antara waterspout, dengan puting beliung, akibat kondisi anomali cuaca. <br /> <br />Fenomena waterspout terjadi di wilayah perairan, seperti di danau, tambak, sungai, dan bendungan. Sementara puting beliung, terjadi wilayah daratan luas. <br /> <br />Dilihat dari durasi, water spout berlangsung singkat, yaitu sekitar 15 menit. Puting beliung, durasinya lebih lama, yaitu hingga satu jam. <br /> <br />Sedangkan dari lintasannya, fenomena water spout sifatnya mikro. Sementara puting beliung, lintasannya bisa hingga satu kilometer. <br /> <br />Terkait waterspout di Wonogiri, pelaksana tugas BPBD Jawa Tengah, Safrudin menyebut, tidak ada korban luka, jiwa, ataupun materi. <br /> <br />Waterspout, terbentuk dari awan cumulonimbus, ketika berada di posisi atmosfer yang labil. <br /> <br />Baik puting beliung, maupun waterspout, tidak bisa diprediksi secara spesifik. <br /> <br />BMKG menyatakan, fenomena ini sangat berbahaya, karena karakteristik pusaran angin berputar, dan bergerak, sehingga memiliki daya rusak. <br /> <br />BMKG mencatat, saat ini sebagian wilayah di tanah air, tengah memasuki puncak musim hujan, diikuti cuaca ekstrem. <br /> <br />Apa penyebab fenomena pusaran angin besar yang terjadi Di Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri kemarin?. <br /> <br />Seperti apa daya rusaknya, dan potensinya saat ini di wilayah lain di Indonesia? <br /> <br />Kita akan berbincang dengan Ahli Hidrometeorologi Universitas Gajah Mada, yang juga Sekretaris Pusat Studi Bencana UGM, Andung Bayu Sekaranom. <br /> <br />