JAKARTA, KOMPAS.TV Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda merasa prihatin atas peristiwa pemaksaan siswi non-muslim untuk memakai jilbab, yang terjadi di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat. <br /> <br />Hal ini ia sampaikan melalui sebuah video yang dikirim lewat aplikasi whatsapp kepada Kompas TV. <br /> <br />"Atas nama komisi 10 DPR RI kami sangat prihatin terkait dengan peristiwa intoleransi di lembaga-lembaga pendidikan milik pemerintah", ujar Syaiful kepada Kompas TV. <br /> <br />Menurutnya, peristiwa tersebut seharusnya tidak terjadi, apalagi di instansi pemerintahan. Menurutnya, peristiwa ini telah menodai nilai-nilai kebhinekaan yang dijunjung tinggi oleh Indonesia. <br /> <br />"Kejadian akhir-akhir ini yang sering terjadi mungkin menjadi cermin bagi kita bahwa sikap intoleransi betul menodai kebhinekaan yang ada di Indonesia", ungkapnya. <br /> <br />Oleh karena itu, DPR meminta Kemendikbud untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, agar peristiwa yang sama tak kembali terjadi, tak hanya di Padang, tetapi juga di seluruh Indonesia. <br /> <br />"Kita minta mendikbud untuk evaluasi sikap intoleransi yang terjadi di seluruh belahan Indonesia", imbuhnya. <br /> <br />Sebelumnya, salah seorang wali murid dari siswi SMK Negeri 2 Padang Elianu, dipanggil ke sekolah, lantaran sang anak tak mengenakan ke sekolah. <br /> <br />Sang anak dan orang tua menolak karena mereka adalah non-muslim. Hal tersebut tidak sesuai dengan keyakinan yang mereka anut. <br /> <br />Elianu pun kemudian merekam video tersebut dan menyebarkannya di media sosial. <br /> <br />