MANADO, KOMPAS.TV - Banjir setinggi 2 meter sempat merendam kelurahan ini jumat malam (22/1) dan mengakibatkan sebanyak ratusan rumah warga terdampak diantaranya rusak berat hingga ada yang hanyut terseret arus banjir. <br /> <br />Warga berupaya menyelamatkan barang-barang dan membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa material banjir. <br /> <br />Bantuan seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan sangat dibutuhkan warga saat ini. <br /> <br />Warga terdampak banjir kini masih mengungsi mandiri di rumah kerabat dan di lokasi tak terdampak banjir. <br /> <br />Wali Kota Manado menyebut, data sementara dari BPBD Manado, 2 orang meninggal dunia, serta 1 lainnya kritis dalam kejadian ini. <br /> <br />Diduga meluapnya Sungai Das Tondano secara tiba-tiba menyebabkan air terus naik di permukiman warga. <br /> <br />Hingga saat ini hujan terus mengguyur Kota Manado dan debit air terus meningkat. <br /> <br />Sementara di Kelurahan Winangun, selain merendam rumah warga, air juga menggenangi sejumlah ruas jalan. <br /> <br />Kondisi serupa juga terjadi di beberapa wilayah lain seperti di Kelurahan Sario, Karombasan, Tingkulu, dan Tikala. <br /> <br />Selain banjir, curah hujan juga mengakibatkan longsor dan pohon tumbang di jalan raya Manado-Tomohon. <br /> <br />Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan longsor di sejumlah tempat di Manado. Salah satunya di sebuah pemakaman. <br /> <br />Tembok dan pohon di pemakaman longsor sehingga menutupi jalan raya. <br /> <br />Hujan deras juga membawa material longsor berupa bebatuan menutupi sebuah jalan. <br /> <br />Kondisi yang berbahaya membuat sejumlah pengendara motor berbalik arah karena tidak bisa lewat. <br /> <br /> <br />
