JAKARTA, KOMPAS.TV - Tahun ini, industri mobil listrik dan komponennya diharapkan mampu mendongkrak investasi. <br /> <br />Namun, perlu dipastikan Indonesia mendapatkan keuntungan yang layak atas investasi ini. <br /> <br />Indonesia telah banyak menguasai teknologi strategis dari yang dikembangkan puluhan tahun terakhir. <br /> <br />Dari mulai pesawat terbang, satelit, roket, tank baja, sampai yang terakhir adalah kapal selam. <br /> <br />Teknologi-teknologi ini sebagian besar diperoleh dari kerjasama bangsa kita bersama bangsa lain, kecuali pesawat terbang yang dikembangkan secara mandiri. <br /> <br />Namun bisa dikatakan bahwa mayoritas teknologi strategis tersebut dimiliki lembaga-lembaga negara. <br /> <br />Di negara-negara maju, mereka banyak memberi ruang dan dukungan bagi swasta untuk menguasai dan mengembangkan teknologi, salah satunya industri mobil swasta. <br /> <br />Itu kenapa hari ini banyak merek mobil berasal dari nama pendiri dan pengembangnya seperti Ford, Rolls-Royce, Mercedes-Benz, Toyota, sampai Honda. <br /> <br />Di Indonesia, sejarah mencatat upaya pemerintah Indonesia membesut merek mobil nasional, Timor. <br /> <br />Sayangnya, kepemilikan dan pengembangan teknologi mobil tidak menjadi yang utama sehingga yang tidak mampu berinovasi dan bertahan. <br /> <br /> <br />