KOMPAS.TV - Kinerja Gubernur Anies Baswedan menangani covid-19 dikritik internal partai Gerindra. <br /> <br />Desakan mundur bahkan dilontarkan Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Jakarta Timur. <br /> <br />Desakan mundur Anies Baswedan, berawal dari cuitan terkait rencana Pemprov DKI menyerahkan koordinasi penanganan covid-19 ke pemerintah pusat. <br /> <br />Ketua Dewan Pimpinan Cabang, DPC Partai Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis, minta Anies Baswedan mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ali menilai Anies tak sanggup menangani covid-19 di ibu kota. <br /> <br />Menurut Ali Lubis, kebijakan-kebijakan Anies dalam menangani covid-19 di Jakarta, tak menunjukkan hasil yang diharapkan. <br /> <br />Sejumlah Peraturan Gubernur yang disertai sanksi dan kebijakan tarik rem darurat juga dikritik Ali, karena tidak bisa mencapai target. <br /> <br />Anies dinilai sudah tak sanggup dan malah melemparkan tanggung jawab ke pemerintah pusat, untuk menangani covid-19. <br /> <br />Sebelumnya, permintaan ali lubis dicuitkan di akun Twitter-nya, pada 22 Januari lalu. <br /> <br />Dalam cuitannya Ali menulis, "jika sudah tak sanggup, sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur, simple kan." <br /> <br />Warganet pun merespons cuitan Ali Lubis, dan mayoritas mengkritiknya. <br /> <br />Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburohman, mengakui kritik Ali Lubis terhadap Anies Baswedan, terlalu keras. <br /> <br />Ali Lubis juga akan dipanggil majelis kehormatan Partai Gerindra, untuk klarifikasi pernyataannya yang meminta anis baswedan mundur. <br /> <br />Permintaan Ali Lubis direspons Ketua DPP Partai Amanat Nasional, Saleh Daulay. <br /> <br />Menurut Saleh, permintaan Ali Lubis adalah upaya pemakzulan terhadap Anies Baswedan, dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. <br /> <br />Menurut Saleh, kritik terhadap Gubernur Anies sebaiknya disampaikan melalui DPRD atau rapat internal, yang tidak berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat. <br /> <br />
