KOMPAS.TV - Masih sangat dekat di ingatan kita bagaimana kasus jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 dengan nomor registrasi PK-CLC. <br /> <br />Pada saat insiden terjadi, berbagai pihak langsung mengerahkan pasukan untuk mencoba mencari lokasi jatuh maupun melakukan evakuasi serta mencari kotak hitam pesawat. <br /> <br />Yang juga terlibat ialah TNI Angkatan Laut. Berbagai kapal TNI AL juga turut mencari lokasi jatuhnya pesawat maupun membantu evakuasi, dan salah satunya ialah KRI Rigel. <br /> <br />KRI Rigel adalah bagian dari kapal-kapal yang ada dalam pencarian lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. <br /> <br />KRI Rigel merupakan kapal survey hidro oseanografi yang diperintahkan untuk membantu mencari titik lokasi jatuhnya pesawat. <br /> <br />Kapal Rigel sendiri mempunyai peralatan yang memadai untuk proses evakuasi. Banyak peralatan yang ada seperti alat multibeam echosounder, alat untuk mengukur kecepatan arus, lalu juga ada ROV. <br /> <br />Selain itu, ada juga magnetometer untuk mendeteksi kemagnetan bumi, serta autonomous underwater vehicle yang dikendalikan melalui remote sehingga dapat diatur jalur dan dapat menyelam mencapai kedalaman 1.000 meter. <br /> <br />KRI Rigel 933 difungsikan untuk kapal MPRV atau multi purpose research vessel. Empat fungsi utamanya ialah untuk kapal hidro oseanografi, untuk survey oseanografi, untuk kapal meteorologi, dan survey geofisik. <br /> <br />Jangan lewatkan streaming Kompas TV live 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live agar kamu semua tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. Subscribe juga channel YouTube Kompas TV dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung. <br /> <br />