JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akan membuat peraturan Menteri Kesehatan yang memasukkan rapid test anti gen sebagai pendeteksi covid-19. <br /> <br />Hal ini mempertimbangkan biaya tes antigen yang lebih murah dibandingkan tes PCR. <br /> <br />Rencana ini disampaikan ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, seusai rapat terbatas di kantor Presiden Jakarta. <br /> <br />Selain itu, Permenkes akan mengatur soal vaksin gotong royong. <br /> <br />Presiden juga meminta ada standardisasi masker yang digunakan warga, agar efektif mengatasi penyebaran covid-19. <br /> <br />Sementara itu, alat pendeteksi covid-19 yakni genose akan digunakan sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh per 5 Februari mendatang. <br /> <br />Namun, baru 2 stasiun yang akan memakai genose yakni Stasiun Pasar Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta. <br /> <br />Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, meninjau uji coba penerapan genose di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. <br /> <br />Genose menjadi pilihan bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan selain tes antigen dan PCR. <br /> <br />Nantinya, penggunaan akan berkembang hingga ke 44 stasiun lain secara bertahap. <br /> <br />Pemakaian genose tidak tertutup untuk moda transportasi lain, setelah evaluasi penggunaan genose bagi penumpang kereta. <br /> <br />Genose merupakan alat pendeteksi covid-19 berbasis embusan napas, buatan tim penemu Universitas Gadjah Mada. <br /> <br />Universitas Gadjah Mada mematok harga eceran tertinggi genose sebesar 62 juta rupiah. <br /> <br />Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi Universitas Gadjah Mada, meminta masyarakat berhati-hati dengan penjualan genose melalui toko daring. <br /> <br />Sejauh ini, genose hanya bekerja sama dengan 3 distributor. <br /> <br />