LUMAJANG, KOMPAS.TV - Pasca terjadinya luncuran awan panas guguran Gunung Semeru pada Selasa pagi (02/02), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang Jawa Timur langsung melakukan pendatan daerah-daerah yang terdampak abu vulkanik Gunung Semeru. Hasilnya 6 desa terkena guyuran abu Semeru. <br /> <br />Sebelum memantau kondisi di lapangan, petugas BPBD Kabupaten Lumajang melakukan koordinasi dengan pihak petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro. <br /> <br />Hasilnya awan panas guguran diduga terjadi karena kondisi material vulkanik di ujung lidah lava labil sehingga memicu terjadinya awan panas guguran ke arah tenggara atau ke Besuk Kobokan. <br /> <br />Kabid Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang, Joko Sambang menyatakan jarak luncur guguran awan panas adalah 2 kilometer dari ujung lidah lava dan 4 kilometer dari puncak gunung. <br /> <br />Kondisi itu masih aman bagi warga, karena sesuai rekomendasi dari PVMBG jarak aman luncuran awan panas adalah 4 kilometer arah tenggara bukaan kawah. <br /> <br />Meski tidak berdampak langsung kepada warga, namun abu vulkanik dari awan panas guguran tersebut telah mengguyur 6 desa di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Candipuro dan Pasrujambe. Namun hujan abu yang mengguyur cukup tipis. Kini abu tersebut sudah hilang lantaran diguyur hujan deras. <br /> <br />Saat ini Gunung Semeru masih berstatus waspada atau level II. <br /> <br /> <br /> <br />#GunungSemeru #ErupsiGunung #GunungMeletus #AbuVulkanik <br /> <br />
