JAKARTA, KOMPAS.TV - Isu kudeta atau upaya perebutan kekuasaan di Partai Demokrat masih menjadi bola panas yang menyasar Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. <br /> <br />Mantan Staf KSP, Bambang Beathor Suryadi, menyebutkan ada beberapa contoh kasus percobaan kudeta yang pernah terjadi di Indonesia yang pada akhirnya gagal dan berujung pembentukan partai. <br /> <br />"Kita belajar juga politik dari Wiranto, dia juga ingin merebut Golkar, gagal. Terus dia bikin Hanura. Terus Prabowo Subianto, ingin merebut golkar, gagal. Terus dia bikin Gerindra," terang Bambang. <br /> <br />Dari pernyataan tersebut, Bambang mengartikan pertarungan perebutan kekuasaan di era saat ini dilakukan dengan cara melalui partai. <br /> <br />"Nah kegagalan-kegagalan para jenderal itu menyebabkan mereka membikin partai," lanjutnya. <br /> <br />Dengan penjelasan tersebut, Bambang menduga jika dalam kasus Moeldoko ada suatu kesalahpahaman. Ia menilai ada yang menggiring isu pengambil-alihan dari internal partai Demokrat dengan nama Moeldoko. <br /> <br />"Saya rasa begitu. Ada kegelisahan para senior di dalam partai tapi mereka tidak berdaya, nah ketidakberdayaan itu menjadi figur di luar partai," jelasnya. <br /> <br />Sementara Partai Demokrat mengaku upaya pengambil alihan kekuasaan ini sengaja dilakukan oleh pihak tertentu yang tidak senang dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono, benarkah hal ini? <br /> <br />Simak pembahasan bersama Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Ketua DPP Partai Nasdem, Zulvan Lindan, dan Mantan Staf KSP, Bambang Beathor Suryadi. <br /> <br />
