LAMPUNG, KOMPAS.TV - Perajin kue keranjang di Lampung, disibukkan dengan banyaknya pesanan menjelang tahun baru Imlek. <br /> <br />Warga Lampung mengenal kue keranjang dengan sebutan kue tutun. <br /> <br />Salah satu perajin kue tutun berada di kelurahan Sawah Lama, kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. <br /> <br />Kue tutun adalah penganan khas yang terbuat dari beras ketan, yang direndam selama 12 jam, lalu kemudian digiling. <br /> <br />Ketan giling kemudian dicampur dengan gula dan dimasukkan ke dalam cetakan. Adonan kue tutun kemudian dikukus selama 12 jam. <br /> <br />Proses pembuatannya yang panjang, yaitu 24 jam, setara dengan kegembiraan saat menyantapnya bersama keluarga di tahun yang baru. <br /> <br />Tahun baru imlek semestinya menjadi kesempatan perajin kue tutun meraup keuntungan lebih banyak. Namun, tahun ini sungguhlah berbeda. <br /> <br />Tahun lalu misalnya, karena banyaknya pemesanan, dalam sehari sebanyak 2.000 kue tutun diproduksi selama 3 minggu. <br /> <br />Sementara tahun ini, perajin dalam sehari hanya membuat 700 kue keranjang. Jumlah itu pun hanya diproduksi selama seminggu saja. <br /> <br />Kue tutun seberat 1 kilogram dengan isi dua, dijual seharga Rp 24.000,-. Warga yang membeli biasanya untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kembali. <br /> <br /> <br />
