BALI, KOMPAS.TV - Aksara Bali lambat laun hampir ditinggalkan oleh generasi muda. Namun kini di era digital, lomba mengetik aksara Bali pun digelar dan diikuti oleh kalangan pelajar tingkat SMP. <br /> <br />Para pelajar berpacu mengetik atau menyalin tulisan latin ke aksara Bali di komputer yang sudah terpasang program aksara Bali. <br /> <br />Sepintas anak-anak ini tampak mudah mengetik aksara Bali dengan waktu terbatas. <br /> <br />Namun ketika diperhatikan dengan saksama, sangat sulit untuk dilakukan. <br /> <br />Karena setiap huruf dan kata bisa berbeda cara penulisannya. <br /> <br />Ada format-format atau pakem tertentu yang harus diikuti dan tidak semudah ejaan huruf latin. <br /> <br />Selain mengetik di komputer, pihak penyelenggara dari Dinas Kebudayaan Klungkung juga melombakan aksara Bali ini dengan menulis di atas kertas yang diikuti kalangan pelajar dari tingkat sekolah dasar dan SMP. <br /> <br />Kompetisi yang digelar di tengah pandemi saat ini tidak bisa semua sekolah memberikan wakilnya seperti tahun lalu yang bisa mencapai 2 ribuan peserta. <br /> <br />Tahun ini hanya dibatasi maksimal 20 orang untuk pelajar SD dan SMP. <br /> <br />Itupun mereka wajib jaga jarak dan mengenakan masker saat berlomba. <br /> <br />Kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian bahasa dan aksara Bali yang saat ini kian pudar terkikis teknologi terlebih sudah satu tahun pelajar harus belajar dari rumah yang tentunya sangat tidak maksimal. <br /> <br />Selain kegiatan lomba menulis aksara dalam rangka bulan bahasa Bali, tahun ini juga dilaksanakan berbagai lomba budaya lainnya termasuk bidang kesenian. <br /> <br />
