KOMPAS.TV - Badan Narkotika Nasional atau BNN bersama Bakamla mengungkap peredaran narkotika jenis sabu dengan berat total lebih dari 466 kilogram. <br /> <br />Diduga sabu ini berasal dari jaringan narkoba internasional. <br /> <br />Peredaran ratusan kilogram sabu dapat digagalkan. <br /> <br /> <br /> <br />Berikut video saat pengungkapan terjadi. <br /> <br />BNN bekerja sama dengan Bakamla secara intensif memantau selama dua minggu terakhir terkait peredaran sabu yang masuk ke Indonesia dari jaringan internasional. <br /> <br />Ratusan kilogram sabu ini diduga berasal dari Timur Tengah. <br /> <br /> <br /> <br />Barang bukti narkoba seberat total 466,19 kilogram digelar di Aula Badan Narkotika Nasional, Jakarta. <br /> <br />Narkoba seberat hampir setengah ton ini merupakan total narkoba yang disita BNN dari 4 kasus di sejumlah wilayah di Indonesia. <br /> <br />Pendalaman pun akan terus dilakukan terhadap para tersangka, untuk mengungkap bandar di balik peredaran. <br /> <br />Selain itu, BNN juga merilis jaringan terbesar pengedar sabu di Kepulauan Seribu. <br /> <br />Dari jaringan ini, BNN menyita 436,3 kilogram sabu dan menangkap 3 orang dengan keterangan 2 di antaranya adalah perempuan. <br /> <br />Modus operandi yang dilakukan tersangka yang ditangkap di Kepulauan Seribu adalah dengan mengemas 436,3 kilogram sabu ke dalam 433 wadah, lalu dimasukan ke dalam 21 bungkus. <br /> <br />Dugaan sementara BNN, sabu yang disita berasal dari Timur Tengah dan Asia Selatan. <br /> <br />
