KOMPAS.TV - Utang luar negeri Indonesia pada triwulan empat 2020 mencapai 417,5 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 5.900 triliun jika dikonversi dengan kurs 14 ribu. <br /> <br />Utang ini terdiri dari utang sektor publik atau pemerintah bersama Bank Sentral dan utang sektor swasta. <br /> <br />Kenaikan ini disumbang dari bertambahnya utang pemerintah 3,3% secara tahunan menjadi 206,4 miliar dollar Amerika Serikat. <br /> <br /> <br /> <br />Jika dikonversi menjadi sekitar 2.900 triliun rupiah. Utang yang membesar dipicu oleh kebutuhan dana untuk penanganan pandemi dan program pemulihan ekonomi nasional. <br /> <br />Sementara, utang swasta dalam hal ini termasuk BUMN mencapai 208,3 miliar dollar Amerika Serikat, turun 3,8% secara tahunan. <br /> <br /> <br /> <br />Penurunan ini terjadi karena melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan. <br /> <br />Dengan angka ini berarti rasio utang luar negeri terhadap PDB mencapai 39,4% berdasarkan data dari Bank Indonesia. <br /> <br />Sementara itu, total utang pemerintah Indonesia tembus Rp 6 ribu triliun per desember 2020 atau bertambah lebih dari 1.000 triliun dari posisi November. <br /> <br />Utang pemerintah tersebut mayoritas dari penerbitan surat berharga negara (SBN) tercatat di atas Rp 5 ribu triliun. <br /> <br />Sedangkan, utang yang berasal dari pinjaman dari dalam negeri dan luar negeri lebih dari Rp 800 triliun. <br /> <br />Dengan demikian, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto sebesar 38,68% per Desember 2020. <br /> <br />