KOMPAS.TV - Konflik yang terjadi antara masyarakat sipil dan aparat dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua masih terus terjadi. <br /> <br />Setelah terjadi kontak tembak yang menewaskan Prajurit Satgas Yonif R 400, BR Prada Ginanjar Arianda disusul dengan penembakan 3 anggota KKB, ratusan warga di Kampung Mamba Distrik Sugapa Intan Jaya memilih meninggalkan kampungnya dan mengungsi ke Ibu Kota Sugapa. <br /> <br />Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan warga memilih mengungsi karena rasa trauma atas insiden baku tembak TNI Polri dengan kelompok bersenjata di dekat permukiman mereka. <br /> <br />Ratusan warga yang mengungsi berasal dari 4 dusun di Kampung Mamba dan saat ini sementara ditampung di komplek Pastoran Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. <br /> <br />Administrator Keuskupan Timika Marthen Kuayo menyebut pengungsian ini adalah yang kedua setelah sebelumnya sekitar 650 orang mengungsi akibat penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata terhadap 2 warga sipil di Sugapa Intan Jaya pada tanggal 8 Februari 2021. <br /> <br />Warga yang mengungsi saat ini membutuhkan makanan dan pakaian layak pakai. <br /> <br />Sebelumnya, 3 anggota kelompok kriminal bersenjata tewas ditembak oleh aparat karena mencoba merampas senjata milik personel TNI di Intan Jaya, Papua. <br /> <br />Dalam kontak tembak, aparat melumpuhkan 1 anggota KKB, kemudian dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan. <br /> <br />Dua anggota KKB lain mencoba membawa kabur rekannya, dan berusaha merampas senjata milik aparat sehingga aparat melakukan tindakan tegas dan melumpuhkan ketiganya. <br /> <br />
