BEKASI, KOMPAS.TV - Akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum, ada 9 desa yang terendam banjir dengan ketinggian 2,5 meter. <br /> <br />Dampak dari jebolnya tanggul Citarum, yang berada di kampung Babakan Banten, Bekasi, kini meluas. <br /> <br />Awalnya, 4 desa yang terdampak, kini air meluap, hingga merendam 9 desa di Kecamatan Pebayuran. <br /> <br />Bupati Bekasi pun menyebut, terdapat 10.000 jiwa, yang menjadi korban. <br /> <br />Dari jumlah itu, 8.000 lebih, warga telah berhasil dievakuasi. <br /> <br />Ketinggian air bervariasi, mulai dari satu meter, hingga dua meter lebih. <br /> <br />Setidaknya ada empat desa yang terisolasi, karena ketinggian air yang hampir menenggelamkan atap rumah. <br /> <br />Hingga kini, proses evakuasi, di desa terdampak, masih terus berlangsung. <br /> <br />Sejumah petugas TNI - Polri, dikerahkan untuk membantu proses evakuasi. <br /> <br />Beberapa warga memilih, membuat tenda darurat, di tanggul irigasi. <br /> <br />Selama dua malam, para pengungsi, belum mendapatkan bantuan makanan, dan obat-obatan. <br /> <br />Sementara itu, Panglima Kodam Jaya , Mayjen Dudung Abdurahman, dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, mengunjungi pengungsi banjir di Kawasan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. <br /> <br />Polisi dan TNI akan mendirikan tujuh titik pengungsian untuk korban banjir Bekasi. <br /> <br />Setiap titik pengungsian dilengkapi dengan pelayanan kesehatan dan logistik, serta obat-obatan. <br /> <br />Banjir kembali merendam wilayah Pebayuran, Kabupaten Bekasi, akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum. <br /> <br />Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, bersama Kepala BNPB Doni Manardo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, juga meninjau dampak banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum. <br /> <br />Peninjauan dilakukan dari udara menggunakan helikopter. <br /> <br />Muhadjir menyatakan, pandangan dari udara itu bisa dijadikan dasar untuk membuat kebijakan yang lebih komprehensif. <br /> <br /> <br />