JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sampaikan beberapa poin instruksi terkait kebakaran hutan dan lahan. <br /> <br />Hal tersebut disampaikan presiden saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi nasional pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021 di Istana Negara Jakarta pada Senin Siang. <br /> <br />"Kita harus waspada, jangan lengah, saya menerima laporan bahwa karhutla telah mulai terjadi sejak akhir Januari,"ujar Jokowi. <br /> <br />Instruksi pertama Jokowi meminta upaya pencagahan Karhutla diprioritaskan, karena jika sudah menyebar akan sulit dipadamkan. <br /> <br />"Manajemen lapangan harus terkonsolidasi dan terorganisasi. Artinya di desa kalau ada api kecil harus memberitahukan agar bisa tertangani di depan. Semua harus digerakan untuk melakukan deteksi dini,"ujar Jokowi <br /> <br />Kedua Jokowi sampaikan infrastruktur monitoring sampai ke tingkat bawah, termasuk melibatkan babinsa, Babinkamtibnas dan kepala desa. <br /> <br />"Ajak tokoh agama, masyarakat, untuk ikut menjelaskan kepada masyarakat akan bahaya karhutla bagi kesehatan dan dampak ekonomi yang tidak kecil," tutur Jokowi. <br /> <br />Ketiga Jokowi meminta ada solusi permanen mencegah karhutla karena sebanyak 99 persen kebakaran hutan karena ulah manusia. <br /> <br />Keempat Jokowi jelaskan pentingnya penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut. <br /> <br />"Buat banyak embung, buat banyak kanal, buat sumur bor dengan berbagai teknik pembasahan lainnya sehingga yang namanya lahan gambut tetap basah,"Ujar Jokowi. <br /> <br />Kelima Jokowi sampaikan untuk pemerintah daerah, Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, Kapolres hingga Kapolsek untuk memastikan penanganan karhutla cepat dilakukan. <br /> <br />Terakhir langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi. <br /> <br />"Penegakan hukum yang tegas kepada siapapun yang melakukan pembakaran hutan dan lahan baik itu di konsesi milik korporasi milik perusahaan maupun di masyarakat," tutup Jokowi. <br /> <br />Editor: Faqih <br /> <br />
