KOMPAS.TV - Banyaknya sampah rumah tangga di Kota Tegal, Jawa Tengah membuat pemerintah setempat menggandeng pihak swasta untuk mengelola sampah. <br /> <br />Melalui pusat daur ulang Mintaragen, sampah diolah menjadi energi yang menyerupai batubara. <br /> <br />Sampah kerap kali menjadi persoalan bagi sejumlah daerah di Indonesia. <br /> <br />Tak terkecuali di Kota Tegal, Jawa Tengah. <br /> <br />Dari data yang ada, volume sampah rumah tangga di Kota Tegal dalam sehari bisa mencapai 250 ton. <br /> <br />Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah jika tidak dikelola dengan baik. <br /> <br />Guna meminimalisir penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir, pemerintah kota bekerja sama dengan pihak swasta melakukan pembaharuan tata kelola sampah. <br /> <br />Caranya sampah diolah menjadi briket yang bisa menggantikan batu bara. <br /> <br />Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi menyatakan sampah harus bernilai ekonomi. <br /> <br />Sehingga tidak hanya dibuang tapi dimanfaatkan dengan mengubah sampah menjadi energi terbarukan yang memiliki nilai ekonomi. <br /> <br />Nilai kalori briket sampah diklaim hampir sama dengan briket batubara. <br /> <br />Dengan menggunakan mesin predator, sampah diolah di pusat daur ulang sampah yang terletak di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur. <br /> <br />Sejumlah sampah yang bisa diolah yakni sampah plastik dan organik, kecuali besi dan kaca. <br /> <br />