KEDIRI, KOMPAS.TV - Jika melewati jalan Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, silakan mampir di warung sederhana milik Trimo dan Mona, untuk membeli balon warna-warni. <br /> <br />Sepasang warga lansia berusia 70 tahun ini menjual balon untuk mencari nafkah sekaligus menghidupi seorang cucu mereka, Dinda, yang lumpuh sejak lahir. <br /> <br />Mereka juga kerap mengajak Dinda ikut berjualan. Dengan kecerian khas anak-anak, kehadiran Dinda menjadi penyemangat Trimo dan Mona menjaga warung. <br /> <br />Seusai bercerai dan hendak merantau, ayahnya menitipkan Dinda kepada Trimo dan Mona. Sejak saat itulah, pasangan lansia ini mengasuh Dinda dengan segala keterbatasan ekonomi. <br /> <br />Sebelum pandemi, Trimo bekerja sebagai buruh serabutan. Namun akibat adanya pembatasan karena Covid-19, ia harus kehilangan pekerjaannya. <br /> <br />Trimo kini berjualan balon di pinggir jalan dengan penghasilan yang tidak menentu. <br /> <br />Tidak jarang, ia pulang dengan balon yang tidak laku sama sekali. <br /> <br />Rumah yang dihuni Trimo bersama Mona dan Dinda berdiri di tanah milik desa. <br /> <br />Pasangan lansia ini terpaksa menumpang di tanah desa setelah rumah mereka dijual oleh sang anak yang pergi merantau. <br /> <br />Kondisi Trimo, Mona, dan Dinda mendapat perhatian dari pemerintah desa Sukoanyar. <br /> <br />Keluarga ini terdaftar sebagai penerima bantuan pangan non tunai hingga diberikan izin penggunaan lahan untuk mendirikan rumah. <br /> <br />Di tengah segala keterbatasan, Trimo mensyukuri kesehatan di usia senjanya. <br /> <br />Ia masih bisa bekerja sebagai bentuk cinta untuk menghidupi istri dan cucunya. <br /> <br />Namun sebelum menutup mata, Trimo ingin melihat sang cucu bisa menikmati masa kanak-kanaknya. <br /> <br />