PONTIANAK, KOMPAS.TV - Kualitas udara di Kota Pontianak Kalimantan Barat memburuk selama sehari kemarin (27/02/2021), akibat kabut asap kebakaran lahan gambut. <br /> <br />Polisi menyegel 5 lahan gambut yang terbakar karena diduga sebagai dalang buruknya kualitas udara di Pontianak kemarin. <br /> <br />Dua ruangan sekolah SMK Negeri 1 Sungai Raya ini hangus terbakar akibat lahan gambut yang terbakar merembet ke gedung sekolah. <br /> <br />Api baru dapat di padamkan beberapa jam kemudian. <br /> <br />Warga sekitar mengatakan api merembet dari kebakaran lahan gambut yang sudah terjadi beberapa hari di sekitaran sekolah. <br /> <br />Peristiwa ini merupakan bagian kecil dari buruknya dampak kebakaran lahan gambut. <br /> <br />Selain kebakaran sekolah, lahan gambut yang terbakar juga mengakibatkan kualitas udara yang buruk di Kota Pontianak dalam sehari kemarin. <br /> <br />Polisi kemudian bergerak cepat dengan mencari sumber awal kebakaran. <br /> <br />Hasilnya, 5 lahan terbakar di Kota Pontianak ini kemudian disegel polisi. <br /> <br />Penyegelan dipimpin langsung oleh Wali Kota Pontianak. <br /> <br />Wali Kota menyebut, salah satu lahan yang sengaja dibakar oleh pemiliknya diketahui akan dibangun perumahan. <br /> <br />Proses pemadaman masih terus dilakukan dengan pembangunan posko di beberapa titik yang dekat dengan lokasi kebakaran. <br /> <br />Dampak kebakaran lahan gambut juga sempat mengganggu penerbangan di Kalimantan Barat. <br /> <br />Sebanyak 3 pesawat terganggu pendaratannya akibat kabut asap yang menutup landasan pacu Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat. <br /> <br />Tak hanya mengganggu jarak pandang, aroma terbakar juga tercium dari kabut asap kebakaran lahan gambut. <br /> <br />Masyarakat dengan resiko penyakit pernapasan diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. <br /> <br />
