KOMPAS.TV - 1 April 2021, metode pemeriksaan corona berbasis GeNose akan diterapkan di bandara. <br /> <br />Namun, metode ini tidak menggantikan pemeriksaan antigen atau swab PCR, melainkan hanya pelengkap. <br /> <br />Kementerian Perhubungan akan mulai menggunakan alat deteksi corona berbasis hembusan napas atau GeNose di bandara dalam waktu dekat. <br /> <br />Menhub menyebut alat deteksi GeNose yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah mada itu akan mulai digunakan di bandara pada 1 April 2021. <br /> <br />Kemenhub juga tengah menyiapkan teknis pelaksanaan di lapangan sebelum diterapkan April mendatang. <br /> <br />Penerapan pemeriksaan corona berbasis GeNose di sektor kereta api bisa menjadi pembelajaran, karena sudah lebih dulu diterapkan. <br /> <br />Metode GeNose sebagai alat deteksi corona kini sudah diterapkan di 8 stasiun kereta api di tanah air. <br /> <br />Sejak diterapkan pada 5 Februari 2021, PT KAI mencatat sudah ada 63.523 penumpang kereta api yang menggunakan tes GeNose sebagai persyaratan perjalanan. <br /> <br />Sejak pekan lalu, layanan tes corona menggunakan GeNose juga sudah diterapkan di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. <br /> <br />Menhub bahkan meminta layanan GeNose bisa disediakan di seluruh pelabuhan karena pelayanan GeNose sudah lebih baik. <br /> <br />Meski akan ada layanan GeNose di bandara tetap tidak menghilangkan rapid test antigen dan PCR tes yang menjadi salah satu syarat perjalanan menggunakan transportasi udara. <br /> <br /> <br />
