SURABAYA, KOMPAS.TV - Istri terduga teroris yang ditangkap densus 88 di Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (1/3/2021) kemarin membantah jika suaminya terlibat jaringan teroris. <br /> <br />Sang istri membenarkan adanya penangkapan dan penggeledahan yang dilakukan tim densus 88 di rumahnya. <br /> <br />"Nggak tau, nggak ada alasannya (polisi) ya dibawa aja (barang). Nggak (percaya) lah mas, nggak ada orang Islam yang jadi teroris," kata Nur Asfiyah. <br /> <br />Sebelumnya Densus 88 antiteror Mabes Polri sejak 26 Februari lalu telah menangkap 12 orang terduga teroris di Jawa Timur yang masuk dalam kelompok jemaah islamiah JI. <br /> <br />Mereka ditangkap di beberapa daerah berbeda di Jawa Timur, 8 orang ditangkap di Sidoarjo, 2 terduga teroris di Surabaya, dan 2 lainnya di Mojokerto dan Malang. <br /> <br />Satu orang lagi terduga teroris ditangkap berinisial ZA, Senin siang. <br /> <br />Setelah melakukan penangkapan, Densus 88 juga menggeledah rumah para terduga teroris. <br /> <br />Salah satunya rumah terduga teroris Nawawi di Jalan Tambak Asri, Gang Dhalia. <br /> <br />Rumah yang digeledah sehari-hari digunakan sebagai tempat untuk berdagang. <br /> <br />Dari penggeledahan yang dilakukan, densus menyita sejumlah buku, senjata, dan uang tunai. <br /> <br />Tak hanya Surabaya, tiga terduga teroris juga ditangkap Densus 88 antiteror di Bojonegoro. Ketiga terduga teroris ditangkap di tiga lokasi berbeda. <br /> <br />Ketiganya adalah, YP, YT dan EP. Tiga terduga teroris ditangkap di dua kecamatan Padangan dan Kasiman. <br /> <br />Dari penyidikan yang dilakukan, Polri menyebut kelompok teroris telah menyiapkan rencana amaliyah dan tempat persembunyian yang disebut bungker. <br /> <br />Polri memastikan ke-12 teroris yang ditangkap di Jawa Timur merupakan kelompok Jemaah Islamiyah dan berkaitan dengan tersangka teroris Upik Lawanga. <br /> <br />