KOMPAS.TV - Setahun sudah pandemi corona melanda Indonesia. Vaksinasi memunculkan harapan untuk segera mengakhiri pandemi. <br /> <br />Tapi kini, virus hasil mutasi dari Inggris ditemukan di Indonesia. <br /> <br />Tantangan makin berat di saat setahun pandemi corona melanda Indonesia. <br /> <br />Dua kasus mutasi varian Inggris diungkap Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono. <br /> <br />Varian baru mutasi virus corona dari Inggris pertama kali ditemukan pada September 2020 di Inggris. <br /> <br />Varian ini menurut para peneliti virus lebih cepat menyebar, karena bisa menginfeksi sel lebih cepat. <br /> <br />Dan hingga 2021, sejumlah negara Asia tetangga juga yang lalu lalang ke Indonesia ditemukan terinfeksi varian baru ini, seperti Korea Selatan, India, serta Singapura. <br /> <br />Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan, Indonesia segera mengetatkan pintu masuk bagi orang dari luar negeri serta melakukan penelusuran terhadap yang berkontak dengan pasien corona varian Inggris. <br /> <br />Sebelum varian baru ini ditemukan, Satgas Penanganan Covid-19 Pusat dan Daerah sudah punya pekerjaan rumah yang intensif, menyosialisasikan dan menegakkan aturan tentang protokol kesehatan, pemakaian masker dan tidak menimbulkan kerumunan jadi fokusnya. <br /> <br />Survei Litbang Kompas pada 24 hingga 31 Januari 2021, memberikan gambaran rata-rata lebih dari 20% warga abai dengan protokol kesehatan. <br /> <br />Dengan kondisi demikian, tugas Satgas memang jadi lebih berat di tengah upaya gencar vaksinasi untuk menghentikan pandemi. <br /> <br />Senin (01/03/2021), sebanyak 10 juta bahan baku vaksin dari Sinovac kembali datang ke Indonesia. <br /> <br />Tapi, vaksinasi ternyata pun bukan jaminan pandemi berakhir. <br /> <br />Dari pengumuman World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan corona diprediksi bakal menjadi endemi, artinya corona tak hilang dari dunia. <br /> <br />Epidemiolog pun memprediksi endemi baru terjadi setelah 2021. <br /> <br />
