KUPANG, KOMPAS.TV - Kisah seorang petugas ruangan jenazah yang sudah selama setahun mengurusi pasien meninggal dunia akibat corona. <br /> <br />Ia bekerja dengan ikhlas meskipun rasa takut terpapar virus corona kerap menghinggapinya. <br /> <br />Menjadi seorang petugas ruangan jenazah tak pernah sekalipun terbayangkan. <br /> <br />Oleh Hasan, ia harus mengemban tugas berat selama setahun terakhir, karena banyak pasien yang meninggal dunia akibat corona. <br /> <br />Di ruang jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah SK Lerrik, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur inilah, Hasan bekerja seorang diri mengurusi puluhan pasien yang meninggal terpapar virus corona. <br /> <br />Awalnya Hasan yang seorang petugas honorer ini sempat ragu, ia khawatir akan ikut tertular corona jika terus menerus mengurus jenazah pasien corona. <br /> <br />Namun, hingga akhirnya semua keresahannya ia tepis, ia memutuskan untuk bekerja dengan ikhlas, karena tak banyak orang yang mau menjadi seorang petugas ruangan jenazah. <br /> <br />Pikiran akan tertular pun ia buang jauh-jauh, karena selama bekerja ia menggunakan APD lengkap dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. <br /> <br />Rasa sedih selalu dirasakan oleh Hasan setiap kali mengurus jenazah pasien corona yang seolah tiada hentinya. <br /> <br />Ia pun berharap pandemi segera usai, hingga tidak perlu lagi ada jiwa-jiwa yang meregang nyawa karena terinfeksi virus corona. <br /> <br />Hingga kini kasus kematian akibat corona di Indonesia telah menembus angka 36.323 pasien dari total 1,34 juta kasus. <br /> <br />