KOMPAS.TV - Harga cabai rawit masih saja pedas. Cuaca buruk di daerah pemasok berdampak pada kualitas cabai rawit juga kuantitas dari petani ke pedagang. <br /> <br />Di Kabupaten Klungkung Bali, harga jual cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional sudah menembus harga 110 ribu rupiah perkilogram. <br /> <br />Kenaikan sudah dirasakan sejak awal tahun. <br /> <br />Para pedagang pun kesulitan mendapat pasokan berkualitas baik karena panen petani banyak yang rusak karena cuaca buruk. <br /> <br />Dalam 2 minggu terakhir, harga cabai rawit merah di Pasar Tradisional Kranggot, Kota Cilegon, Banten, naik menjadi 120 ribu per kilogram, sebelumnya harga cabai rawit dijual di kisaran 60.000 rupiah per kilogram. <br /> <br />Konsumen pada akhirnya mengurangi pembelian mereka. <br /> <br />Konsumen di Semarang, Jawa Tengah, juga mulai mengurangi pembelian cabai rawit merah. <br /> <br />Pasalnya harga cabai rawit kini dijual seharga 100.000 rupiah per kilogram. <br /> <br />Kenaikan secara perlahan sudah terjadi sejak awal Januari. <br /> <br />Kenaikan hanya terjadi di komoditas cabai rawit. <br /> <br />Harga komoditas lain di pasar tradisional di beberapa daerah di Indonesia saat ini masih terpantau stabil. <br /> <br />Ekonom senior Institut for Development of Economics and Finance (INDEF) Bustanul Arifin, menilai Indonesia memang belum punya teknologi untuk bisa mengatur komoditas. <br /> <br />Maka mekanisme penyangga harga dibutuhkan. <br /> <br />Apalagi kebiasaan masyarakat lebih suka memakai komoditas segar dibanding yang sudah dikeringkan. <br /> <br /> <br />
