JAKARTA, KOMPAS.TV - Mendengar soal mobil listrik yang terbersit adalah Tesla dan Elon Musk. <br /> <br />Elon Musk sempat beberapa kali memberi harapan palsu ke Indonesia soal keingannya berinvestasi. <br /> <br />Tapi baru-baru ini Elon melempar lagi sinyal yang buat geger. <br /> <br />Pada intinya bos Tesla ini khawatir bahwa komoditas nikel yang jadi bahan baku utama untuk memproduksi baterai mobil listrik, ketersediannya di dunia tak akan cukup memenuhi kebutuhan Tesla. <br /> <br />Elon pun mau mengganti nikel dengan katoda berbahan dasar besi. <br /> <br />Padahal tahun lalu Elon pernah memberi sinyal pada penambang nikel dunia untuk menggenjot produksinya, karena Tesla akan memberi kontrak jangka panjang. <br /> <br />Gara-gara kicauannya itu, saham Antam langsung menukik. <br /> <br />Antam kemarin ditutup turun 6,67% jadi 2520. <br /> <br />Penurunan saham ini semakin diperburuk dengan sentimen turunnya harga nikel di pasaran global, seiring dengan progres perbaikan di salah satu tambang terbesar di dunia yaitu nornickel. <br /> <br />Bukan hanya Antam yang turun, saham-saham pertambangan nikel lain seperti Inco, Tins juga turun sangat dalam. <br /> <br />Inco kemarin turun 6,3% sementara Tins turun 4,6%. <br /> <br />Pemerintah kini mengejar target untuk merampungkan pembentukan holding baterai, ditargetkan kelar pada Juni 2021. <br /> <br />Namanya Industri Baterai Indonesia, IBI. <br /> <br />Pembentukan holding ini melibatkan 4 badan usaha milik Negara. <br /> <br />