KOMPAS.TV - Berikut penjelasan Presiden Joko Widodo, sehari setelah pernyataan kontroversialnya mengenai ajakan untuk membenci produk asing, ramai menjadi pembicaraan publik. <br /> <br />Dalam pidatonya di acara pembukaan Rakernas Himpunan Pengusaha Muda di Istana Bogor hari Jumat (05/03/2021), Presiden kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih mencintai produk buatan dalam negeri. <br /> <br />Menurutnya, tak ada yang salah membenci produk asing, jika ada produk dalam negeri yang berkualitas dan berharga kompetitif. <br /> <br />Ajakan Jokowi menggaungkan kampanye cinta produk dalam negeri dan benci produk asing, awalnya disampaikan saat Presiden membuka Rakernas Kementerian Perdagangan tahun 2021 di Istana Negara Jakarta, hari Kamis (04/03/2021). <br /> <br />Menurut Presiden, kampanye dua sisi, yakni cinta produk dalam negeri sekaligus benci produk luar negeri penting digaungkan, agar masyarakat lebih loyal kepada hasil karya anak negeri. <br /> <br />Jokowi juga mengingatkan, lokasi strategis di pusat-pusat perbelanjaan masih didominasi oleh merek-merek produk asing. <br /> <br />Selain Presiden Jokowi sendiri yang menjelaskan diksinya mengenai benci produk luar negeri, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi juga ikut memberikan klarifikasi. <br /> <br />Lutfi menjelaskan, yang dibenci Presiden adalah praktik-praktik ilegal dalam perdagangan internasional yang mengabaikan azas manfaat dan keadilan. <br /> <br />Salah satunya, praktik predatory pricing yang membunuh usaha lokal. <br /> <br />