JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) beberapa waktu terakhir mewanti-wanti soal adanya mutasi virus corona N439K. <br /> <br />Menurut IDI, mutasi N439K lebih 'pintar' daripada jenis mutasi Corona lainnya yang sudah ditemukan. <br /> <br />Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio mengungkap mutasi N439K sudah ada di Indonesia. <br /> <br />Saat ini sudah ada 48 kasus yang ditemukan dari 547 sampel yang disequens dan dikirimkan ke bank data Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID). <br /> <br />Untuk tingkat keganasan, Prof Amin menyebut mutasi N439K tak jauh berbeda dengan mutasi Corona yang ada. Baik dari tingkat keganasan, tidak ada perbedaan yang signifikan. <br /> <br />"Kalau dari tingkat keganasannya, prevalensinya, nggak berbeda dengan jenis lainnya, tetapi dia bisa mengikat pada sel manusia itu lebih kuat, dua kali lebih kuat, dampaknya bisa menginfeksi lebih mudah," ungkapnya. <br /> <br /> <br /> <br /> <br />
