SEMARANG, KOMPAS.TV - Umat Hindu merayakan rangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1843 kali ini dengan protokol kesehatan. <br /> <br />Perayaan Melasti di Semarang, Jawa Tengah, hanya diikuti puluhan umat Hindu demi menghindari kerumunan saat pandemi. <br /> <br />Upacara Melasti yang berlangsung di Pantai Marina Semarang, Kamis pagi (11/03/2021) diikuti oleh puluhan umat Hindu dari Parisade Hindu Darma Indonesia Kota Semarang. <br /> <br />Hanya puluhan yang ikut upacara dari ribuan umat Hindu yang ada di Kota Semarang demi menghindari kerumunan. <br /> <br />Saat berdoa di tepi pantai umat Hindu menjaga jarak. <br /> <br />Semua ini dilakukan lantaran rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 masih dalam suasana pandemi covid-19. <br /> <br />Meski Upacara Melasti tidak diikuti oleh ribuan umat Hindu Kota Semarang, namun mereka tetap khusyuk berdoa agar negara Indonesia terbebas dari pandemi corona. <br /> <br />Upacara melasti untuk menyucikan diri sebelum umat Hindu melaksanakan Tapa Bratha Penyepian. <br /> <br />Upacara melasti dilakukan di sumber air, mata air, danau dan pantai. Saat Nyepi, umat Hindu akan menjalankan Tapa Bratha penyepian dengan empat pantangan yang tidak boleh dilakukan. <br /> <br />Keempat pantangan itu, yakni tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak berkeinginan dan puasa. <br /> <br />Yang pasti saat ini, umat Hindu menambah doa, yakni agar Indonesia segera terbebas dari virus corona. <br /> <br />