MYANMAR, KOMPAS.TV - Demonstran antikudeta militer Myanmar kini melakukan perlawanan atas aksi kekerasan yang dilakukan polisi. Massa kini menyiapkan bom molotov. <br /> <br />Demonstran di Kota Yangon kini menyiapkan bom molotov, ini dilakukan sebagai balasan ke aparat keamanan yang kerap menembaki mereka dengan menggunakan peluru tajam. <br /> <br />Saat polisi mulai menembak massa membalas dengan lemparan molotov. <br /> <br />Aksi perlawanan oleh para demonstran ini terjadi setelah sebuah organisasi menyebut bahwa sudah lebih dari 200 orang tewas sejak militer melakukan kudeta pada 1 Februari silam. <br /> <br />Setidaknya 2 orang ditembak mati dalam aksi unjuk rasa pada Rabu (17/3/2021) di barat-laut Myanmar <br /> <br />Gelombang pengungsian warga kota yangon terus terjadi. <br /> <br />Mereka memilih meninggalkan kota terbesar myanmar tersebut untuk menghindari aksi kekerasan yang dilakukan polisi dan militer terhadap warga dan pengunjuk rasa. <br /> <br />Warga berbondong-bondong berusaha keluar dari kota dengan membawa barang-barang mereka. <br /> <br />
