Surprise Me!

Alasan Pemerintah Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca

2021-03-18 416 Dailymotion

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah negara yang menunda penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca terus bertambah. <br /> <br />Keputusan itu ditempuh setelah penemuan kasus penggumpalan darah penerima vaksinasi di beberapa negara Eropa. <br /> <br />Pihak Kementerian Kesehatan Indonesia juga mengikuti penundaan distribusi dan penggunaan vaksin ini menunggu rekomendasi susulan BPOM. <br /> <br />Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia menyebut BPOM dan para ahli sedang mencocokkan kriteria penerima vaksin Sinovac dengan data vaksin AstraZeneca. <br /> <br />Kemenkes RI menyebut ditemukan 40 kasus penggumpalan darah dari penerima vaksin AstraZeneca di dunia. <br /> <br />Sementara total penerima vaksin ini sudah mencapai 17 juta orang. <br /> <br />17 negara termasuk Indonesia menarik keputusan awal dan menunda penggunaan vaksin ini. <br /> <br />Lima negara seperti Thailand, Kongo, Arab Saudi, Australia, dan Inggris, memilih melanjutkan dan dua negara lain memilih menghentikan penggunaan. <br /> <br />Direktur jenderal badan kesehatan dunia WHO, Tedros Adhanom merespon temuan kasus pembekuan darah penerima vaksin AstraZeneca. <br /> <br />Tedros menyebut kejadian ini belum tentu berkaitan langsung dengan vaksinasi dan sesuai protokol akan menginvestigasi lebih lanjut. <br /> <br />"Temuan ini tidak berarti kejadian itu terkait langsung dengan vaksinasi Covid-19, tetapi sesuai protokol investigasi akan diterapkan dan ini menunjukkan sistem penelusuran serta kontrol yang efektif sudah berjalan," ujarnya. <br /> <br />BPOM sendiri pada 9 Maret 2021, sehari setelah kedatangan 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca ke tanah air telah mengeluarkan izin penggunaan emergensi lebih awal di bulan Februari. <br /> <br />Indonesia akan menerima 11,7 juta dosis vaksin AstraZeneca lewat dua jalur diplomasi multilateral dan bilateral hingga akhir bulan Mei nanti. <br /> <br />Vaksinasi terus dikebut pemerintah untuk mencapai target termasuk menghindari masa kedaluwarsa semua jenis vaksin. <br /> <br />Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi? <br /> <br />Simak dialog lengkapnya bersama Mantan Direktur Regional WHO Searo, Candra Yoga Aditama, dan Tenaga Ahli Utama KSP Bidang Pembangunan Manusia, Brian Sri Prahastuti. <br /> <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon