JAKARTA, KOMPAS.TV - Berbeda dengan tahun lalu, tidak ada larangan mudik untuk tahun ini. <br /> <br />Beberapa daerah bahkan sudah membuka pintu bagi warga nya untuk pulang kampung pada lebaran tahun ini. <br /> <br />Kementerian Perhubungan pun memprediksi akan ada lonjakan penumpang. <br /> <br />Pengguna angkutan umum dalam masa mudik nanti diproyeksi sebanyak 11,89 juta orang. <br /> <br />Penambahan terasa dibandingkan dengan tahun lalu saat pandemi muncul, pemerintah melarang warga mudik. <br /> <br />Meski bakal bertambah, jumlah penumpang angkutan umum tak akan setinggi pada masa mudik 2019 yakni 20,04 juta orang. <br /> <br />Demikian juga jumlah pengguna kendaraan pribadi diyakini lebih banyak dibandingkan masa mudik tahun lalu. <br /> <br />Sebanyak 1,17 juta orang akan memakai sepeda motor, 2,16 juta orang mengendarai mobil via tol, dan 1,56 juta orang menggunakan mobil via non tol. <br /> <br />Kementerian Perhubungan melihat setidaknya ada 3 faktor pendorong mudik. <br /> <br />Pertama langkah pemerintah memberikan diskon PPnBM mendorong kepemilikan mobil kian banyak. Kedua, tes GeNose yang relatif terjangkau dibandingkan dengan tes Covid-19 lainnya, ketiga ialah vaksinasi. <br /> <br />Epidemiolog mengingatkan konsekuensinya kasus positif Covid-19 berpotensi naik pasca mudik. <br /> <br />Pemerintah harus terus mengingatkan warga akan protokol kesehatan. <br /> <br />Lantas apa pertimbangan utama pemerintah tidak melarang masyarakat mudik lebaran tahun ini? <br /> <br />Simak pembahasannya bersama Juru Bicara Kementerian Perhububungan, Adita Irawati. <br /> <br />