YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Bermodalkan sepetak tanah sewaan di kawasan Condong Catur/ Sleman/ Yogyakarta, sekelompok pemuda mendirikan Yayasan Barkasmal Nusantara. Barkasmal adalah akronim dari barang bekas amal. <br /> <br />Disebut amal karena semua barang bekas yang ada di tempat ini adalah sumbangan dari warga dan mahasiswa yang kemudian dikelola menjadi uang. <br /> <br />Setiap rupiah yang terkumpul kemudian dialokasikan untuk beasiswa bagi puluhan anak dari keluarga kurang mampu. <br /> <br />Berdiri sejak 2012, Barkasmal Nusantara telah memberikan beasiswa kepada 28 pelajar dan mahasiswa. <br /> <br />Desi Saputri adalah salah satu penerima beasiswa, ia menerima beasiswa sejak masih di SD. Dan kini Desi tengah menjalani perkuliahan semester 4 di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. <br /> <br />Setiap hari Barkasmal Nusantara menerima beragam jenis barang bekas dari para donatur yang adalah warga dan juga mahasiswa. <br /> <br />Sebagian besar barang bekas yang disumbang adalah buku, pakaian, hingga peralatan elektronik, dan perabotan indekos milik mahasiswa yang telah selesai menempuh pendidikan di Yogyakarta. <br /> <br />Beasiswa dari uang penjualan barang bekas ini berawal dari coba-coba yang dilakukan Dori Saputra pada tahun 2012 silam. <br /> <br />Ketika itu Dori mengumpulkan barang bekas dari teman-temannya untuk kemudian dijual. <br /> <br />Uang hasil penjualan barang bekas kemudian ia sumbangkan kepada pelajar dari keluarga kurang mampu. <br /> <br />Terbukti bisa membantu biaya Pendidikan, kegiatan amal itu akhirnya terus berlanjut dengan mendirikan Yayasan Barkasmal Nusantara. <br /> <br />
