Ada tradisi yang agung dari hutan bakau di Teluk Youtefa. Di sana tempat para perempuan berkumpul dan berbincang dengan bebas, juga tempat menggantungkan hidup. Turun-temurun, para perempuan menjaganya, hingga disematkan nama kepadanya, Hutan Perempuan.<br /><br />Namun, Hutan Perempuan menghadapi beragam ancaman. <br /><br />Mulai dari menyusutnya kawasan hutan akibat pembangungan infrastruktur, hingga sampah yang mencemari biota perikanan dan 'meracuni' warga Kampung Enggros.<br /><br />"Laut kami yang dulu indah, jernih bersih. Tapi laut sekarang, aduh kasihan, kotor karena adanya sampah," kata Mama Ani, warga Kampung Enggros. (BBC Indonesia)
