KOMPAS.TV - Ada 2 peristiwa kebakaran terjadi 2 hari berurutan di Ibu Kota. <br /> <br />Pada Jumat siang 26 Maret 2021, kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk di kawasan Matraman, Jakarta Timur. <br /> <br />Pemadaman terkendala lokasi yang sempit dan jauh dari sumber air. <br /> <br />Petugas pemadam kebakaran dibantu warga memadamkan api yang membakar sekitar sepuluh rumah warga di Jalan Gugus Depan Matraman tersebut. <br /> <br />Api yang tiba-tiba membesar dari salah satu rumah menyebabkan warga panik. Satu di antaranya bahkan pingsan. Penyebab kebakaran masih diselidiki. <br /> <br />Sebelumnya, pada Kamis dini hari (25/03/2021), kebakaran juga terjadi di permukiman padat penduduk di lokasi yang sama, kawasan Matraman, Jakarta Timur. <br /> <br />Menurut Petugas Damkar api bersumber dari rumah kontrakan lima pintu di Jalan Pisangan Baru III ini. <br /> <br />Api dapat dipadamkan setelah beberapa jam. Akibat kebakaran ini, ada 10 penghuni kontrakan ditemukan meninggal dunia. <br /> <br />Penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik. <br /> <br />Sebanyak 2 kebakaran ini menambah deret panjang daftar kebakaran di Jakarta. <br /> <br />Mengutip informasi dari situs Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan atau Gulkarmat DKI Jakarta, Jakartafire.net, sejak awal tahun hingga 15 Maret 2021 telah terjadi 260 kebakaran dan 908 upaya penyelamatan. <br /> <br />Kerugian ditaksir mencapai Rp 31,9 miliar. <br /> <br />Merujuk data tersebut, ada 5 variabel penyebab kebakaran, yakni listrik, rokok, kompor, lain-lain dan belum diketahui. <br /> <br />Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mendata, <br /> <br />Dari 5 variabel tersebut, listrik menjadi penyebab tertinggi terjadinya kebakaran. <br /> <br />Pada 2016, kebakaran diakibatkan listrik hampir 800 kasus. Pada 2017 dan 2018, kebakaran diakibatkan listrik meningkat menjadi lebih dari 800 kasus. <br /> <br />Sedikit menurun pada 2019 di bawah ada 600 kasus. <br /> <br />Namun, statistik kebakaran akibat listrik pada 2020 kembali meningkat melebihi 640 kasus. <br /> <br />