MAKASSAR, KOMPAS.TV - Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan waktu hingga Sabtu (27/03/2021) malam bagi Dinas Sosial Makassar untuk memperbaiki data 34 ribu warga penerima bantuan sosial yang hilang dari daftar data. <br /> <br />Sementara Dinas Sosial Makassar menyebut, hilangnya data puluhan ribu warga penerima bansos karena adanya proses validasi ulang dari pusat Kementerian Sosial. <br /> <br />Dinas Sosial Kota Makassar masih berusaha mengembalikan nama 39.458 warga Kota Makassar yang saat ini tidak masuk dalam daftar penerima bantuan sosial. <br /> <br />Keterlambatan masuknya nama penerima manfaat ini masih diproses oleh Dinas Sosial Kota Makassar. <br /> <br />Dinsos Makassar mengatakan, hilangnya data puluhan ribu warga penerima bansos ini akibat adanya proses validasi ulang di pusat Kementerian Sosial. <br /> <br />Validasi ini disebut Dinsos Makassar sebagai salah satu sebab hanya sebagian saja yang lolos di bulan januari hingga Maret 2021 ini. <br /> <br />Kesalahan input data penerima bantuan sosial hingga 34 ribu orang di Makassar, Sulawesi Selatan membuat Mensos Tri Rismaharini angkat bicara. <br /> <br />Berkuranganya penerima bansos ini diduga adanya kelalaian Dinsos Makassar dalam melakukan input data. <br /> <br />Sebelumnya hilangnya data 39 ribu lebih warga penerima bansos dari Dinas Sosial mendapat kritik keras dari Walikota Makassar Muhamad Ramdhan Pomanto. <br /> <br />Walikota mengaku aneh bila di saat pandemi kian banyak warga terdampak ekonominya justru angka penerima bansos di Kota Makassar berkurang. <br /> <br />Dari 39 ribu 458 data warga yang belum terverifikasi. Mereka tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar. <br /> <br />Sebanyak 6.705 warga miskin berada di Kecamatan Tamalate, 5.551 orang warga miskin beralamat di Kecamatan Tallo. <br /> <br />Mereka adalah warga yang sebelumnya terdata sebagai penerima bantuan sosial sembako pangan dari Kementerian Sosial. <br /> <br />