JAKARTA, KOMPAS.TV - Vaksin Covid-19 AstraZeneca sempat memunculkan kontroversi di Indonesia. Kontroversi muncul karena adanya laporan dari Austria dan Denmark mengenai kasus pembekuan darah akibat vaksinasi Covid-19 AstraZeneca. <br /> <br />Namun, peneliti vaksin AstraZeneca dari Oxford University asal Indonesia, Indra Rudiansyah menjelaskan kasus pembekuan darah yang muncul bukan berarti secara langsung akibat dari vaksin AstraZeneca. <br /> <br />"Isu itu sebenarnya tidak ada bukti ilmiah yang menunjukan kalau vaksin kita (AstraZeneca) tersebut menyebabkan pembekuan darah," ujar Indra Rudiansyah pada 30 Maret 2021. <br /> <br />Selain adanya kontroversi laporan pembekuan darah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut vaksin AstraZeneca ini haram karena mengandung tripsin babi. <br /> <br />Namun, Indra membantah jika Vaksin AstraZeneca ini menggunakan tripsi babi. <br /> <br />"Jadi terkait dengan penggunaan unsur tripsi babi, sepengetahun saya dan yang mengembangkan produksinya itu kita tidak menggunakan tripsin hewan atau hewan sama sekali termasuk babi," ujar Indra. <br /> <br />Pemerintah pun memutuskan untuk melanjutkan vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin AstraZeneca di beberapa wilayah Indonesia. Pemerintah meyakini manfaat dari vaksin AstraZeneca ini lebih besar daripada resiko yang ditimbulkan. <br /> <br />Video Editor: Novaltri Sarelpa <br /> <br />