FLORES, KOMPAS.TV - Banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Pulau Adonara, membuat banyak warga mengungsi. <br /> <br />Terdapat 3 kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur, Dan Wotan Ulumado. <br /> <br />Data sementara BPBD hingga Minggu (04/04) sore menyatakan, 41 warga meninggal dunia akibat banjir. <br /> <br />Untuk membantu proses evakuasi warga terdampak banjir, Tim Basarnas Maumere bersiap untuk bertolak dari pelabuhan Larantuka, Nusa Tenggara Timur. <br /> <br />Namun, tim masih menunggu hingga cuaca membaik, guna menuju ke lokasi banjir bandang. <br /> <br />Sebelumnya, sudah ada 10 anggota Basarnas yang tiba di lokasi bencana, dan membantu warga. <br /> <br />Tim Basarnas membawa serta alat-alat pendukung guna melakukan evakuasi di lokasi bencana. <br /> <br />Namun, akibat cuaca buruk, evakuasi Tim Basarnas terhambat. <br /> <br />Selain puluhan orang meninggal, data BPBD NTT menyebutkan, 9 warga luka-luka dan 27 lainnya masih dalam pencarian. Diduga tidak sedikit warga masih terjebak longsor. <br /> <br />Bupati Flores Timur menyatakan, dirinya memperkirakan korban meninggal mencapai 60 orang yang dilaporkan BPBD. Sebelumnya 39 korban meninggal telah dievakuasi. <br /> <br />Korban meninggal dilaporkan paling banyak terjadi di wilayah Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng. <br /> <br />
