Surprise Me!

Kontroversi Vaksin Astrazeneca Dibahas di Trawas

2021-04-05 2,060 Dailymotion

KompasTV Jawa Timur, Mojokerto - Sejumlah pengasuh pondok pesantren dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota/kabupaten di Jawa Timur, minggu petang berkumpul di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto. <br /> <br />Mereka menerima sosialisasi dari LPPOM MUI Jatim tentang status Vaksin Astrazeneca. <br /> <br />Para pengasuh pondok pesantren dan sejumlah pengurus MUI Kabupaten-Kota di Jawa timur ini, mendapatkan sosialisasi dari auditor LPPOM MUI Jatim, Ainul Yaqin. <br /> <br />Dalam paparan tersebut, LPPOM MUI menjelaskan, bahwa dalam pembuatan vaksin Astrazeneca, terdapat proses yang menyertakan tripsin dari babi sebagai bahan pembantu. <br /> <br />Maka MUI pusat telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin Astrazeneca haram. Akan tetapi bisa digunakan dalam kondisi darurat. <br /> <br />"Kami menerima penjelasan bahwa vaksin Astrazeneca itu haram. Bisa menjadi halal karena darurat, kalau tidak darurat tidak halal lagi. <br /> <br />Vaksin astrazeneca ada pancreas babi, yang kemudian diubah jadi tripsin," Jelas KH Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah mengutip paparan dari LPPOM MUI. <br /> <br />Dalam pertemuan itu para peserta berharap, ilmuwan yang saat ini sedang mengembangkan vaksin Merah Putih, agar belajar dari kontroversi vaksin Astrazeneca. <br /> <br />Para ilmuan bisa menggunakan bahan lain, untuk memecah sel, atau membiakkan sel virus, menggunakan bahan lain yang halal. <br /> <br />"Kami berharap, para ilmuan yang mengkaji vaksin merah putih sejak awal sudah membebaskan dari bahan yang haram. <br /> <br />Buktinya vaksin yang berasal dari China tidak menggunakan unsur babi," papar Ainul Yaqin, Auditor LPPOM MUI. <br /> <br /> <br /> <br />#mojokerto #mui #jatim #ponpes #vaksin #astrazeneca #amanatulummah #lpbomjatim <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon