Surprise Me!

BNPT : Milenial Rentan Terpapar Paham Radikal

2021-04-05 10,974 Dailymotion

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Kepala BNPT , komjen boy rafli amar , menyebut generasi milenial kini mulai rentan terpapar faham radikalisme . Pemanfaatan media sosial , jadi jalan untuk menyebarkan faham tak benar itu . Kerja sama semua pihak , bisa jadi jalan agar generasi milenil yang terjerumus ke aksi terorisme . <br /> <br />Menurutnya, perempuan mudah mendapatkan pengaruh dari lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, ia mengimbau seluruh masyarakat, khususnya perempuan untuk senantiasa waspada dengan pihak yang berupaya menyebarkan paham radikal. <br /> <br />"Sekarang ada fenomena ibu-ibu yang nganterin anaknya, itu banyak yang kena di kumpulan ibu-ibu, makanya offline dan online itu juga harus menjadi konsentrasi karena finishing (penyebaran paham radikalisme) tetap di offline," tuturnya. <br /> <br />Sementara itu, potensi generasi Z terpapar radikalisme mencapai 12,7 persen dan generasi millenial 12,4 persen. Generasi Z merupakan penduduk di rentang usia 14-19 tahun, sedangkan generasi milenial berumur 20-39 tahun. <br /> <br />Sementara itu, motivasi paling besar terhadap aksi radikalisme adalah berkaitan dengan agama, yakni sebesar 45,5 persen. Latar belakang lainnya, meliputi solidaritas komunal, balas dendam, separatisme, dan lainnya. <br /> <br />"Ideologi agama menjadi sangat penting, kita harus melakukan sesuatu terhadap isu ini, karena paling banyak sebabkan orang melakukan tindakan intoleransi," tuturnya. <br /> <br />Menurutnya, seseorang menjadi teroris melalui kurang lebih 3 tahapan. Tahapan tersebut dimulai dari sikap intoleransi beragama, radikalisme, dan terorisme. <br /> <br />Oleh sebab itu, pemerintah bersama masyarakat gencar melawan paham radikalisme. Terutama, dengan perkembangan internet saat ini, penyebaran paham radikalisme semakin mudah. <br /> <br />Berdasarkan penelitian BNPT 2020 lalu, rata-rata durasi masyarakat Indonesia mengakses internet adalah 1-3 jam sehari. Sementara itu, mayoritas netizen atau pengguna internet pernah menerima informasi keagamaan via internet yakni sebanyak 82,8 persen. <br /> <br />Mereka juga aktif mencari konten keagamaan melalui internet, yakni sebanyak 77 persen. Ia berharap saluran keagamaan tersebut tidak dijadikan sarana penyebaran paham radikalisme oleh kelompok tertentu. <br /> <br />"Orang yang menerima konten keagamaan setiap hari persentasenya mencapai 16,6 persen. Sedangkan, yang mencari konten keagamaan paling banyak melalui Youtube yakni 77,9 persen dan sosial media 47,3 persen," terangnya. <br /> <br />#RADIKALISME <br />#BNPT <br />#MILENIAL <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon