Surabaya, KompasTV Jawa Timur. - Beginilah reaksi protes seorang ibu yang mengaku sebagai pedagang di Pasar Keputran Surabaya, setelah dirinya tidak mendapat nomor antrean suntik vaksin, padahal dirinya diminta untuk datang. <br /> <br />Ibu ini juga menilai pelaksanaan vaksinasi tersebut tidak adil, karena warga selain pedagang justru mendapat nomor antrean. <br /> <br />Kepala Pasar Keputran Surabaya, Adit Ariyanto saat dimintai konfirmasi, menjelaskan ibu itu bukan bagian dari pedagang pasar keputran. Dia hanya berjualan di sekitar Pasar Keputran saja, bukan di dalam pasar. <br /> <br />"Antrean nunggu lama, banyak pedagang juga masih bekerja. Mereka yang protes itu pedagang di luar pasar bukan dari dalam Pasar Keputran, " jelas Adit Ariyanto. <br /> <br />Seorang tokoh pedagang keputran, Ashari, mengaku, seluruh pedagang di Keputran sangat mendukung program vaksinasi ini. Namun ada kendala, yakni pelaksanaan vaksinasi yang berbenturan dengan jam operasional pasar. <br /> <br />"Pedagang lebih memilih jualan saat melihat antrean," ungkap Ashari. <br /> <br />Vaksinasi yang digelar di pos Polisi Tegalsari ini areanya masih dekat dengan Pasar Keputran, dan memiliki jatah157 dosis, sementara jumlah pedagang yang aktif di pasar lebih dari 800 orang. <br /> <br /> <br /> <br />#surabaya #vaksin #pedagang #pasarkeputran #ngamuk #emakemak <br /> <br />MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR : <br /> <br />facebook :https://www.facebook.com/kompastvjatim <br /> <br />instagram :https://www.instagram.com/kompastvjatim <br /> <br />twitter :https://twitter.com/kompastvjatim <br /> <br />
