KOMPAS.TV - Pemerintah mengizinkan pelaksanaan ibadah salat tarawih digelar berjamaah di masjid atau musala. <br /> <br />Hal itu disampaikan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy. Namun, dengan catatan yaitu harus terbatas pada komunitas. <br /> <br />Maksudnya adalah masjid atau musala hanya menerima jemaah dari lingkungan sekitar saja <br /> <br />Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mempersilahkan warga Ibu Kota untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih di masjid ataupun musholla. <br /> <br />Kendati memperbolehkan warga untuk shalat tarawih di masjid, Riza meminta agar warga memperhatikan kapasitas yang ada agar aturan jaga jarak di rumah ibadah dapat dijalankan dengan baik. <br /> <br />Selain itu, Riza mengingatkan warga untuk tetap menerapkan aturan protokol kesehatan ketat lantaran pandemi covid-19 belum dinyatakan berakhir. <br /> <br />Keputusan pemerintah untuk mengizinkan pelaksanaan shalat tarawih di masjid di masa pandemi disambut baik Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nadhlatul Ulama Robikin Emhas. <br /> <br />Meski telah diizinkan, PBNU mengimbau agar setiap masjid dan umat dapat mematuhi protokol kesehatan secara ketat agar tidak menimbulkan klaster baru penyebaran covid-19. <br /> <br />Meski sudah diizinkan oleh pemerintah, Muhammadiyah menyarankan, umat Islam tetap melaksanakan salat tarawih dari rumah masing-masing. <br /> <br />Hal ini seiring masih adanya temuan kasus covid-19, meski trennya berangsur turun. <br /> <br />PP Muhammadiyah juga telah mengeluarkan surat edaran atas keputusan ini. <br /> <br /> <br />
