JAKARTA, KOMPAS.TV - Badai siklon tropis seroja melanda Nusa Tenggara Timur sejak Minggu (4/4/2021) malam. <br /> <br />Siklon tropis seroja ini menyebabkan hujan lebat dan gelombang laut tinggi di wilayah NTT. Hampir seluruh wilayah ntt terdampak banjir dan tanah longsor. <br /> <br />Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 86 orang meninggal dunia, 98 orang dilaporkan hilang dan lebih dari 2.000 orang terdampak banjir bandang dan tanah longsor. <br /> <br />Sebelumnya BMKG sudah memperingatkan akan adanya ancaman bencana akibat siklon tropis seroja. <br /> <br />Dalam webinar pada hari Minggu lalu, Kepala BMKG mengatakan bahwa pemerintah NTT dan NTB harus lebih waspada akan adanya bencana alam yang terjadi akibat siklon tropis ini. <br /> <br />Flores Timur adalah salah satu wilayah yang terdampak cukup parah. <br /> <br />Wakil Bupati Flores Timur mengataka, salah satu faktor yang memperparah kondisi ini adalah semakin banyaknya wilayah hutan gundul khususnya di Pulau Adonara. <br /> <br />Upaya reboisasi atau penamanam kembali wilayah hutan yang gundul sudah dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah Flores Timur, tapi badai siklon tropis ini meluluh-lantakkan semuanya. <br /> <br />Lalu apa pemicu utama bencana ini? <br /> <br />Semata-mata cuaca buruk atau akibat kerusakan lingkungan juga <br /> <br />Simak pembahasannya bersama Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, Kepala Divisi Sumber Daya Alam Walhi Nusa Tenggara Timur, Yuvensius Stefanus Nonga, dan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto. <br /> <br />
