JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memutuskan mengizinkan masyarakat untuk melakukan kegiatan ibadah shalat tarawih dan Idul Fitri berjemaah di masjid dengan syarat pelaksanaan ibadah dilakukan secara terbatas. <br /> <br />Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, shalat tarawih dan Idul Fitri pada dasarnya diperbolehkan, asalkan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. <br /> <br />Dalam pelaksanaan ibadah berjemaah di bulan suci Ramadhan, Menko PMK juga meminta ibadah shalat tarawih di tengah pandemi covid-19 dilakukan secara simpel agar tidak memakan waktu yang panjang. <br /> <br />Pengurus Besar Nahdhatul Ulama menyambut baik keputusan pemerintah yang mengizinkan pelaksanaan shalat tarawih dan Idul Fitri di masjid dengan kapasitas 50%. <br /> <br />Meski telah diizinkan PBNU mengimbau agar setiap masjid dan umat dapat mematuhi protokol kesehatan secara ketat agar tidak menimbulkan klaster baru penyebaran covid-19. <br /> <br />Meski sudah diizinkan oleh pemerintah, Muhammadiyah menyarankan umat Islam tetap melaksanakan salat tarawih dari rumah masing-masing. <br /> <br />Hal ini seiring masih adanya temuan kasus covid-19 meski trendnya berangsur turun. Muhammadiyah juga telah mengeluarkan surat edaran atas keputusan ini. <br /> <br />
