PONTIANAK, KOMPAS.TV - Sesuai dengan namanya, Sabun Tjantik ini memiliki tampilan yang menarik. <br /> <br />Istimewanya lagi, sabun yang dibuat oleh Tri dan Risa ini, ramah lingkungan. <br /> <br />Berawal dari pandemi covid-19, ide kreatif membuat sabun "Tjantik" ini muncul. <br /> <br />Pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia lebih dari setahun, memaksa kedua nya se-kreatif mungkin mencari tambahan penghasilan. <br /> <br />Pembuatan sabun ini juga selaras dengan keinginan keduanya untuk beralih menggunakan produk yang minim bahan kimia. <br /> <br />Sabun yang masuk dalam kategori sabun organik ini sangat mudah dibuat. <br /> <br />Tri dan Risa mengklaim, produknya sangat aman untuk kulit penggunanya. <br /> <br />Untuk membuatnya dapat disiapkan wadah, minyak zaitun, minyak kelapa sawit, campuran NaOH dan "fragrance oil". <br /> <br />Selanjutnya bahan baku minyak zaitun dan NaOH dicampurkan dan diaduk hingga semua bahan tercampur rata. <br /> <br />Untuk menambahkan wewangian alami, adonan sabun lalu ditambahkan fragrance oil. <br /> <br />Setelah semuanya tercampur, adonan sabun dimasukan ke dalam kotak pencetak. <br /> <br />Agar lebih menarik, sejumlah bahan seperti bunga kering pun ditambahkan. <br /> <br />Selanjutnya adonan ini dikeringkan selama beberapa jam. Setelah mengering, sabun dapat dipotong sesuai ukuran. <br /> <br />Menarik bukan tampilan sabun organik ini?. <br /> <br />Mau mencoba sensasi dan khasiat sabun organik tanpa bahan kimia seperti ini? <br /> <br />Anda bisa mencoba membuatnya di rumah, dengan bahan baku yang tentunya tidak sulit dicari, dan wewangian sesuai selera anda. <br /> <br /> <br />
