MALANG, KOMPAS.TV - Bencana gempa bumi yang terjadi di Malang, Jawa Timur, meninggalkan duka bagi sejumlah masyarakat. <br /> <br />Seperti di Dusun Krajan, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Malang. <br /> <br />Rumah salah seorang warga, yang menjadi tempatnya berlindung selama 50 tahun, ambruk terguncang gempa, <br /> <br />Kini, Mujiati pun terpaksa mengais sisa-sisa barang miliknya yang tertimbun material gempa. <br /> <br />Meski masih sedih dan trauma, Mujiati terus menyelamatkan barang berharganya. <br /> <br />Ia mencoba menemukan dompet, baju, hingga peralatan dapur, yang masih bisa diselamatkan. <br /> <br />Mujiati menyebut, saat gempa ia bersama empat anak dan tiga cucunya, tengah berada di teras rumah. <br /> <br />Guncangan keras gempa, membuat mereka lari keluar rumah, dan tak lama rumahnya ambruk rata dengan tanah. <br /> <br />Buruh tani ini menyebut, terakhir kali merasakan gempa tahun 1999 silam. <br /> <br />Namun, tidak sebesar sekarang. <br /> <br />Dibantu warga sekitar, mujiati, mengungsi dan menumpang di rumah tetangga. <br /> <br />Ia berharap pemerintah memberi bantuan, terutama pembangunan kembali rumahnya. <br /> <br />Sementara itu, Bupati Malang, Sanusi, menjanjikan pembangunan rumah warga yang rusak akibat gempa dalam satu minggu ke depan. <br /> <br />Untuk dana stimulan badan nasional penanggulangan bencana, BNPB, akan memberikan sebesar 50 juta rupiah untuk rumah rusak berat, 25 juta untuk rusak sedang, dan 10 juta rupiah untuk rusak ringan. <br /> <br />Akibat gempa di Malang Selatan, ratusan rumah di Kabupaten Malang, Lumajang, hingga Blitar, rusak ringan hingga berat. <br /> <br />TNI - Polri akan menerjunkan anggota untuk membantu proses pembangunan rumah. <br /> <br />Selain itu, untuk proses penyaluran bantuan, badan penanggulangan bencana daerah, BPBD, disebut akan menjangkau semua wilayah yang terdampak. <br /> <br />
