Investasi Islam tidak sama dengan investasi konvensional, karena investasi Islam lebih mengedepankan prinsip bagi hasil dan bagi rugi. <br /> <br />"Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman." (Surat Ali-Imran Ayat 139). <br /> <br />Ketua Divisi Usaha Lembaga Dakwah PBNU, KH. Nurul Huda menyatakan bahwa sesungguhnya pelajaran pertama dalam akidah Islam, bagaimana kita percaya bahwa masa depan terjadi tetapi engkau harus mempersiapkannya. <br /> <br />"Karena itu di dalam investasi prinsip ini menjadi penting bagaimana kita menata persiapan di masa yang akan datang." tambah Ketua Divisi Usaha Lembaga Dakwah PBNU, KH. Nurul Huda. <br /> <br />Dalam Islam, ada perjanjian investasi dimana persyaratan-persyaratan akan menjadi acuan dalam transaksi yang dilaksanakan. <br /> <br />Maka Nabi mengatakan, "Orang Islam itu diikat dalam transaksi lewat kesepakatan-kesepakatan." <br /> <br />Dalam Investasi Islam, prinsip pertama yaitu tidak ada riba (berbeda dengan bunga). Riba di sini diartikan sebagai sesuatu yang membuat orang terzalimi oleh sistem pembayaran atau transaksi yang merugikan. <br /> <br />Yang kedua, tidak ada unsur gharar (tipuan). Maka dari itu, investasi Islam tidak boleh menjanjikan keuntungan di muka atau di awal untuk menghindari penipuan. <br /> <br />Wallahu 'alam bis shawab. <br /> <br />
