JAKARTA, KOMPAS.TV Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito enggan menjawab pertanyaan terkait vaksin nusantara saat ditanya wartawan. <br /> <br />"Mengenai vaksin nusantara, kami tidak bisa menjawab", ungkap Penny saat memberikan keterangan pers dari Bandung, yang disiarkan langsung melalui akun Youtube BPOM pada Jumat (16/4/2020). <br /> <br />Ia menekankan, sikap BPOM tetap sama dengan sebelumnya, dimana BPOM belum memberikan <br /> <br />"Jawaban kami adalah, bagaimana hasil penilaian BPOM terkait dengan fase pertama dari uji klinis vaksin nusantara ini, belum bisa dilanjutkan ke fase kedua, karena ada temuan-temuan, ada correction, action", kata Penny saat memberikan keterangan pers (16/4). <br /> <br />Ia menambahkan, untuk maju ke tahap uji klinis fase II, vaksin buatan Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tersebut, harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan rekomendasi BPOM. <br /> <br />"Koreksi yang diberikan oleh BPOM itu harus ada perbaikan dulu, kalau ingin maju ke fase kedua", paparnya. <br /> <br />Sebelumnya, vaksin besutan Terawan tersebut melanjutkan uji klinis tahap II tanpa mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). <br /> <br />