BERAU, KOMPAS.TV - Meski masih terlihat sepi, beberapa pengunjung di kawasan wisata Kepulauan Derawan masih terlihat sedang menikmati eksotisnya hamparan pasir putih dan keindahan bawah laut. <br /> <br />Tak ada yang menyangka, bahwa gugusan Kepulauan Derawan yang sudah memasuki kawasan destinasi wisata dunia belum lama ini terpaksa ditutup akibat pandemi covid-19. <br /> <br />Tak tanggung-tanggung, penutupan Kepulauan Derawan hingga 6 bulan lamanya. Semua sektor ekonomi lumpuh total, harga tangkapan nelayan pun terpaksa jatuh terpuruk. Harga udang lobster misalnya dari 500 ribu per kg, hanya dijual 50 ribu rupiah perkilo. <br /> <br />Tak heran, semua tempat penginapan terpaksa merumahkan karyawannya dan hanya dihuni penjaga vila maupun warga setempat. Termasuk di kawasan pulau berpenghuni seperti Pulau Maratua dan Pulau Bakungan. <br /> <br />Sementara itu, ketua badan percepatan pembangunan Pulau Maratua mengatakan, secara konsep normalisasi kawasan wisata Kepulauan Derawan terdampak covid-19 telah dibahas serius dengan kementerian pariwisata. <br /> <br />Bahkan sejumlah agenda telah disiapkan pemerintah Provinsi Kaltim dan kementerian pariwisata untuk menormalkan kembali sektor pariwisata di kawasan gugusan Kepulauan Derawan termasuk Pulau Maratua. <br /> <br />Warga pun merasa senang, setelah kawasan wisata Kepulauan Derawan dibuka kembali, meski dengan protokol kesehatan yang ketat termasuk wajib menunjukkan hasil negatif swab antigen. <br /> <br />Nah, bagi anda yang sedang berada di Berau, Kalimantan Timur, Kepulauan Derawan bisa menjadi pilihan uatama untuk berakhir pekan dan tetap jaga protokol kesehatan. <br /> <br />#DestinasiWisata#PandemiCovid#KepulauanDerawan <br /> <br />